Senin, 16 Juli 2018

Sayang kamu

Hari ini aku mw bilang sama kamu lewat pesan singkat aku ini yaa sayang...

Saat ini aku bahagiaaaa banget ada di samping kamu & selalu bersama kamu..  Sayang..
Hari terus berganti semoga rasa sayang kamu tak akan prnh bosan dengan aku yaa walaupun aku suka buat kamu marah, emosi, bahkan badmood.. 
Sayang..
Terima kasih malam ini kamu selalu buat aku bahagia dengan cara kamu sendiri wlpun juga sederhana bagi mu..  Tapi aku rasa ini lebih dari cukup.. Padahal disatu sisi kamu baru banget pulang kerja jam 6 sore lanjut nemenin aku bercanda,ktwa bareng sama kamu seakan2 hidup ini gak ada beban bila selalu bersama kamu..  Tak terasa udah pukul 8 mlem lanjut kamu ajak aku dinner wlpn makannya di pinggir jalan tapi aku sneng & bahagia kalau makannya sama kamu..  Selesai makan kamu ajak aku jalan lagi ke taman yang lumayan jauh jarak tempuh dari rumah aku..  Disana kita ngobrol dari masa lalu aku sma kamu, terus ketawa2 atas kekonyollan kamu, lanjut kamu selalu ngasih aku arahan bahkan nasehat2 positif dari kamu...  Aku pun mendengarkan dan menyimak apa yang kamu katakan yang membuat aku jadi jauh lebih baik lagi..  Pukul jam 11 mlm kamu ajak aku jalan pulang disepanjang jalan kamu membelikan aku makanan cemilan buat aku "stik kentang" kebetulan itu makanan favorit aku..  Aku ga tau harus mau ngomong apa lagi buat bilang makasih sama kamu aja kayanya gak cukup..  Padahal mata kamu udah merah menahan ngantuk tapi demi aku kamu selalu korbankan wktu istirahat kamu, bahkan waktu km bersama keluarga kamu demi kebahagiaan aku..  :")
Pukul jam 00:23 baru lah km ajak aku pulang karena sudah terlarut malam karena besok kamu hrus msuk kerja lagi aku pun kerja lgi..  Km anter aku smpai rumah tak lupa kamu kecup kening aku lalu bilang " i love you " :")

Maksih sayangkuh

Jumat, 13 Juli 2018

Boleh kah aku mengeluh??

Hari ini Aku menahan semua rasa dan emosi…
menahan serta mencoba bertahan dengan semua beban yang menghimpit. 
Entah mengapa, hari ini tak seperti biasanya, seperti bukan diriku yang kukenal. 
Aku merasa diri ini berkecil hati, seakan memulai aksi unjuk rasanya…
menentang semua rutinitas yang selama ini aku lakukan,
rutinitas yang aku bangun dengan keoptimisan…
meski tak memungkiri terkadang hati Ku menjerit, kesal, mencibir dan mengumpat betapa menyedihkannya hidup ini.
‘Inikah titik lemahku? titik terendahku?

Ya Allah, bantu aku… . Aku ingin terus bertahan! Aku ingin tetap berjuang…

Ya Allah,, Aku Lelah ! terasa tidak mudah perjalanan yang aku tapaki..

perjalanan untuk menuju mimpiku dan untuk membahagiakan Orang TuaKu & kakak2ku
Berat terasa ketika kaki ini melangkah, banyak kerikil-kerikil terhampar di setiap perjalanan..
Badai pun terkadang datang menerpa..membuat hati ini goyah.. ingin berhenti dan Berkata Aku  MENYERAH…

“Ya Allah! aku hanya hamba Mu yang hina. Aku tidak bisa berbuat apapun kecuali mengharap hanya kepadaMu. Jika aku menangis, bukan karena aku tidak ridha dengan takdir dan ketentuan Mu, bukan karena aku terluka dengan ujian Mu, bukan juga karena aku berkecil hati dengan Mu. Sedangkan aku hanya seorang hamba Mu yang lemah. Yang tidak punya apapun selain tangisan dan air mata, yang menemani setiap Duka dan Sakitku.

“Ya Allah! Tangis ini adalah pengobat dukaku. Air mata ini adalah teman yang paling memahami akan diriku. Aku hanyalah seorang hamba yang lelah dalam perjalananKu ini. Aku sangat penat ya Allah, Penat untuk menangisi segalanya … Ampunilah aku jika aku tidak beradab dengan Mu. Jika aku ini hamba Mu yang tidak tahu berbudi dan tidak pandai bersyukur pada Mu.”

“Ya Allah, jadikanlah kesusahan dan ujian ini sebagai pembina untuk aku lebih Dekat dengan Mu, lebih mengharap padaMu dan lebih memerlukan Mu pada segenap waktu. Janganlah derita dan kesakitan ini membuatkan Aku menjadi jauh dari Mu.”

“Aku ridha dengan tadir Mu ini ya Allah . Aku terima ini dengan sepenuh jiwa dan ragaku, Aku tidak pernah bersangka buruk pada Mu, . Jika di dunia ini terlalu banyak tangisan untukku, andai di dunia ini begitu banyak derita buatku, andai di dunia ini tiada kebahagiaan untukku, Kau gantilah segalanya itu dengan keindahan Syurga Mu di sana.”

Ya Allah, biarlah hati ini yang menatanya, Biarlah mulut ini tetap terkunci agar ia tak menyalahkan keadaan, agar ia tetap menatap jauh bahwa ia pasti mampu menghadapinya.

sebuah senyum penyemangat bahwa Engkau sungguh Maha Bijaksana telah menempatkan pada posisi yang sulit…

Hingga pada akhirnya nanti aku kan tumbuh menjadi seseorang Gadis yang lebih baik lagi, lebih bermanfaat dan lebih tangguh dari aku hari ini…